Rabu, 25 Februari 2009

Saint Loco Feat Netral: Cahaya Bulan

Saint Loco dan Netral tampil satu panggung. Sayang, tontonan langka ini cuma tampil membawakan satu lagu.

Tampil setelah Netral di panggung Urban Fest 2008 sempat bikin Saint Loco mati angin. Massa yang berkerumun di depan panggung tiba-tiba aja membubarkan diri. Penonton yang tersisa juga cuma menyambut datar aksi band asal Jakarta ini.

Beruntung Saint Loco nggak larut dengan kondisi nggak asik ini. Tiba-tiba Berry dan Joe memanggil Netral. Yap, Netral kembali naik panggung. Total tujuh orang berdiri di atas panggung.

Formasinya jadi begini: Berry, Joe dan Bagus (vokal), Iwan dan Coky (gitar), Gilbert (bas), dan Eno (drum). Mereka membawakan Cahaya Bulan-nya Netral. Lagu ini sukses bikin penonton kembali panas. Dan tentunya membuat Saint Loco kembali bermain lepas. (boim)

WISATA & HIBURAN
spacer

Jualan Kancut Melolong

Netral (GATRA/Ivan N. Patmadiwiria)NETRAL melakukan hampir semua yang diimpikan sebuah grup band. Tiga tahun setelah didirikan (1992), Netral langsung digandeng PT Indo Semar Sakti yang membawahkan Bulletin Music. Kontrak enam album dituai band yang memulai karier mereka dari panggung-panggung pertunjukan sekolah dan kampus itu.

Naik ke permukaan, Netral sempat dicemooh karena musiknya yang nyeleneh. Di album perdana "Netral", ia memorak-porandakan lagu klasik Pelangi milik Koes Plus, menjadi salah satu lagu resmi anak punk Indonesia. Di album berikutnya, "Tidak Enak", giliran lagu Desaku, gubahan A.T. Mahmud, digarap Netral.

Belum lagi warna dan teknik vokal Bagus Dhanar Dhana, yang dituding asal-asalan --coba dengar ulang suara vokalis botak ini di lagu Walah. Kepada Gatra, Bagus sempat mengaku bahwa ia sebenarnya tak bisa bernyanyi. "Sungguh mati, gue hanya bisa melolong," katanya.

Namun, semua keanehan itu menjadi kekuatan bagi Netral untuk terus menancapkan kakinya di industri musik kita. Konser Netral selalu disaksikan ribuan pasang mata. Bahkan, pada 1996, Netral ikut mendampingi Foo Fighter, Sonic Youth, dan Beastie Boys dalam acara Jakarta Pop Alternative Music. Panggung Soundrenaline seakan sepi tanpa kehadiran Netral.

Sebagai musisi, keterampilan Bagus Dhanar Dhana (bas/vokal), Christopher Bolymer alias Coki (gitar), dan Eno Gitara Ryanto (drum) --formasi teranyar Netral-- mendapat perhatian dari produsen peralatan musik ternama. Coky sempat di-endorse Music Man (gitar buatan Ernie Ball) dan dalam proses negosiasi dengan merek lain yang tak kalah beken. Untuk amplifier, Coki disokong oleh Laney. Bagus pun tak kalah. OLP dan amplifier SWR mendukung aksi bassist botak ini. Gebukan drum Eno makin mantap setelah ia dikontrak Tama dan simbal Sabian. Menjadi endorser macam itu adalah impian semua musisi.

Netral tak berhenti sampai di situ. Pola pikir mereka atas industri musik Tanah Air pun berubah. Dengan kesadaran penuh mereka melawan arus. Saat banyak band atau musisi memimpikan dipinang perusahaan rekaman besar (major label), Netral memilih balik kanan.

Berada di jalur major, Bagus cs merasa punya beban moral. "Gue udah pakai uang dia, setidaknya gue harus menguntungkan juga buat dia," kata Bagus. Sebaliknya, Bagus melanjutkan, keberhasilan sebuah indie label tergantung si musisi itu sendiri. "Kalau lagi ada modal, hajar habis. Kalau tidak ada, nanti dulu deh," katanya. Jadinya, indie lebih fleksibel.

Sebenarnya rencana itu sudah lama tersimpan dalam benak personel Netral. Namun, karena seringnya gonta ganti personel dan masih terikat kontrak, niat itu sering tertunda. Baru awal puasa tahun lalu, Netral mengutarakan niatnya untuk mundur dari Bulletin. Untungnya, gayung bersambut. Pihak Bulletin mengabulkan keinginan ini.

Netral menambah panjang daftar perusahaan rekaman independen alias indie label. Menjadi indie, dalam benak personel Netral, bukan seperti masuk ke dalam jurang menganga. "Yang penting ngerti dulu, pengen tahu dan belajar ngerjain sendiri," Bagus menegaskan. Bassist yang kerap memperkenalkan dirinya sebagai Om Bagus ini melihat bahwa artis indie label sudah banyak yang maju. "Lihat saja Mocca, Koil, dan Pure Saturday," ia memberikan contoh.

Saking seriusnya untuk ber-indie-ria, apalagi memulainya dari nol, Bagus kerap mengonsultasikan rencananya itu ke Ombat, vokalis Tengkorak --band yang albumnya sudah beredar di lebih 20 negara lewat jalur independen. Juga dengan para personel Pas Band dan Pure Saturday, yang sudah lebih dulu makan asam garam di jalur ini.

Modal referensi tadi, dan uang tabungan sebesar Rp 100 juta, Netral mendirikan Kancut Record, nama yang keluar begitu saja ketika memutuskan identitas label itu. Tanpa disadari, nama itu menjadi memorabilia hubungan Netral dengan Bulletin ("Kancut" adalah album terakhir band itu bersama Bulletin). "Paling tidak, fans masih terngiang-ngiang dengan nama kancut," ujar Bagus. Selain itu, Bagus memandang bahwa kancut dipakai semua orang, dari segala usia, sebagai identifikasi musik Netral yang bisa diterima segala segmen.

Produk perdana Kancut ialah album ketujuh, yang diberi judul "Hitam", dirilis 7 Februari lalu. Seluruh dana tadi digunakan untuk proses produksi, mulai proses rekaman sampai penggarapan video clip. Album berisi tujuh lagu dan rekaman proses pembuatannya ini unik dan langka, karena hanya dibuat sebanyak 7.000 keping. Di tiap kepingnya tertera nomor seri 0001-7000.

Dilepas seharga Rp 55.000, penggemar Netral tidak akan menemukannya di toko-toko kaset besar. Kancut Records membuka hotline bagi peminat "Hitam". Nantinya, si pemesan bakal diberitahu di mana bisa mendapatkan album itu. Netral menggandeng sejumlah distro di Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, dan Medan untuk menjual "Hitam".

Jaringan tradisional (baca: keluarga dan fans) turut dikerahkan untuk menjual album ini. Semua rantai distribusi itu digandeng lewat pola konsinyasi dengan pembagian 15%-25%. Di setiap konser mereka, Netral juga mempromosikan album itu. Tak jarang, setelah show, personel Netral langsung menjualnya ke tangan fans mereka yang berminat. "Lebih berat sih, tapi kita enjoy aja," kata Coki. Sejauh ini, setelah laku sekitar 2.000 keping, Bagus mengaku belum melihat "Hitam" bajakan.

Tanpa mau kehilangan momentum, lewat Kancut Records, Netral melepas produk berikutnya, "Putih". Album kedelapan ini dirilis awal Juni lalu. Bila "Hitam" penuh muatan sisi gelap Netral, baik dari sisi musik, lirik, dan dipenuhi eksperimen, "Putih" sebaliknya. Lebih komersial, "Yang pasti, lebih mudah dicerna dan tetap Netral banget," kata Eno. Agar "Putih" bisa menjaring pasar yang lebih luas, Kancut Records menggandeng Alfa Records untuk menangani distribusi. Penanganannya pun layaknya album biasa.

Bagi para personel Netral, Kancut Records adalah tempat belajar. Mereka kini tahu seluk beluk distribusi dan strategi pemasaran. "Dengan indie pun, ternyata kita bisa melakukan distribusi," kata Bagus. Untuk sementara ini, Kancut Records masih belum menerima artis lain selain Netral, meski sudah banyak yang menawarkan proposal dan demo. Demikian juga halnya dengan genre yang hendak diakomodasikan, belum ada kata putus.

Namun, sepertinya mereka sepakat cenderung menerima band dari aliran apa saja, sesuai dengan kata 'netral': apa saja bisa. Tapi, kalau saat itu tiba, kata Eno, dari awal Kancut Records akan lebih selektif memilih. "Lebih baik tidak diterima di awal, daripada saat berjalan malah tidak bisa menjual", kata Eno. "Ya, seperti prinsip label-label lain: semua harus menguntungkan," Bagus menimpali sambil ngakak.

Carry Nadeak dan Eric Samantha
[Musik, Gatra Nomor 31 Beredar Senin, 13 Juni 2005

COKI NETRAL

"Gitaris Band Netral"


Click for larger version Nama : COKI
T.T.L: Jakarta, 30 Desember 1976
Peralatan: Musicman Silhouette, Epiphone Explorer, Laney Amp VH-100R, POD, Vox Wah Pedal
Influence : Bjork, Scott Henderson, Zakk Wylde
Pendidikan Musik : G.I.T Encore
Band Fave. : Serious (band Bandung)
Pesan: "Go with the flow, maen seadanyalah, dan maksimalkan alat-alat yang ada"
Pengalaman Berkesan: Sekolah di luar negeri, manggung pake kolor doang bareng netral
Pengalaman Memalukan: Gitar gak bunyi waktu manggung, gak diterima jadi pengajar IMI karena gak bisa baca dan tulis
Sejarah Endorsement dan Masuk Netral: Waktu itu gue klinik bareng Thomas dan Eno (drummer Netral) dalam acara yang diadakan oleh BNG. Dari situ gue mendapat endorse berbentuk alat musik (yang ditulis di atas)yang kalau ditotal dalam rupiah kira-kira Rp.30 jutaan
Hal Yang Disesali: Kenapa ada krismon, kalo gak...bisa sekolah di luar negeri lebih lama
e-mail : blueskycloud7@yahoo.com



Diskografi :

  • Drama (Album Perdana/1995)
  • Drama (Panggung Band 2000/2000)
  • Base Jam (The Best, Sinergi, Dari Hati/2000-2002)
  • Netral (Kancut/2003)
  • Netral (Putih/2005)

Diskografi Netral

• Album "9th" (Kancut Records, 2007)

• Album "Putih" (Kancut Records, 2005)

• Album "Hitam" (Kancut Records, 2005)

• Album "Kancut" (Indo Semar Sakti/ Bulletin Records, 2003)

• Album "The Best Of" (Indo Semar Sakti/ Bulletin Records, 2002)

• Album "Oke Deh" (Indo Semar Sakti/ Bulletin Records, 2001)

• Album "Paten" (Indo Semar Sakti/ Bulletin Records, 1999)

• Album "Album Minggu Ini" (Indo Semar Sakti/ Bulletin Records, 1998)

• Album "Tidak Enak" (Indo Semar Sakti/ Bulletin Records, 1997)

• Album "Wa..lah" (Indo Semar Sakti/ Bulletin Records, 1995)

Trivia

  1. Dalam kurun waktu 2 tahun ini, Netral merilis dua buah album sekaligus. Hitam dan Putih.
  2. Singel Haru Biru awalnya ada di dalam album Hitam, namun dimasukkan juga ke album Putih.
  3. Nama perusahaan rekaman yang dibentuk Netral adalah Kancut Records. Sama dengan judul album terakhir mereka sebelum Hitam dan Putih.
  4. Tercatat, ada empat gitaris yang menghiasi Netral: Miten, Taras, Apoy dan terakhir Coki.
  5. Sebelum di Netral, Coki adalah gitaris grup BaseJam dan DRAMA
  6. Netral pernah tampil satu panggung dengan Foo Fighters dalam acara Jakarta Pop Alternative Festival di Parkir Timur, Senayan, tahun 1997

Personil Netral Terkini.

Bagus Dhanar Dhana (Vocals, bass) Jakarta/ January 17, 1971 Influences: The Police, Beatles, Sonic Youth, Sex Pistols

Christopher Bollemeyer (Guitar) Jakarta/ December 30, 1976 Influences: Jimi Hendrix

Eno Gitara Ryanto (Drums) Jakarta/ October 11, 1979 Influences: The Police, The Beatles, Sonic Youth, Blink 182

Senin, 23 Februari 2009

Cinta memang gila, tak kenal kompromi (by:netral)
yap itu lah sedikit lirik lagu dari band netral yg di pimpin ama om bagus
yah cinta itu memang gila, kadang kita sebagai orang yang sedang kasmaran
sering di butain ama cinta, kadang2 cinta itu bisa membuat kita untuk lakuin
hal-hal yang tadi nya negatif tapi atas dasar nama cinta tindakan yg kita
lakuin itu bisa jadi positif, knapa? knapa? dan knapa? orang rela untuk lakuin
hal-hal gila di luar kemampuan manusia biasa, emangnya ada yah kekuatan cinta?
dari orang rela naik sepeda ontel jakarta - bandung cuma untuk menyatakan cinta,
tapi ada niat di balik smua yang di lakukan demi cinta yaitu SEX.
ada juga orang yang rela mengakhiri hidup nya karna cinta nya tidak berujung SEX
alasan yang sangat nga masuk akal gw, knapa seh cinta harus SEX.Dan knapa juga seh
cinta harus ber-MATERI, memang gw akui nga smua cinta seperti itu tapi fakta berkata
lain. sekarang ini 2008 anak SD aja udah punya pacar dan udah ngerti “GEREPE-GEREPE”
gila cinta memang gila.
cinta di jaman sekarang menurut gw cuma SEX yang GRATISAN, bukan atas dasar cinta yang
sejati, emang susah seh hari gini masi ngomongin cinta sejati.
sekarang kalau pun lo cinta mampus ama pasangan lo dan lo lakuin hal yang nga seharus
nya kalian lakauin (gw rasa lo tau maksud gw apa) apa lo nga nyesel nanti klo lo
udah nikah bneran. klo gw rasa lo pasti ada sedikit banyak nya lo nyesel, karna
waktu lo pacaran lo udah lakuin hal-hal yang udah lo lakuin untuk orang2 yang udah
nikah. istilah nya udah nga ada TASTE nya lagi lo nikah, udah nga ada nikamatnya lagi
lo nikah, bner nga? moga2 gw bner. Gw nga ngebenerin Cinta itu harus SEX dan Cinta itu
bermateri, itu seh balik lagi ke lo yang baca artikel ini, klo mnurut lo itu yg terbaik
ya lakuin tp klo menurut lo itu yang terburuk ya tinggalin simple kan smudah lo balik
telapak tangan lo. tp jangan ada alasan di hati lo kaya “aduh…… dia cinta mampus gw,
aduh….. dia belahan jiwa gw, aduhh…… dia soulmate gw”
mati aja lo klo lo punya pikiran kaya gitu, inget sob cinta nga perlu imbalan SEX / MATERI
memang SEX dan MATERI itu penting tapi bukan saat2 sekarang klo lo masi pacaran, tapi
sekali lg gw nga punya hak buat larang lo, sesuka lo smua mau lakuin apa sama pasangan lo
harus nya lo cinta sama pasangan lo bukan karna tubuh nya
harus nya lo cinta sama pasangan lo bukan karna MATERI nya
karna menurut gw cowo yang pnya materi pasti punya cewe yang cantik2 dan seksi2
dan si cewe rela memberi tubuh nya karna materi nya di penuhi oleh si cowo.
nga akan pernah habis klo kita ngebahas tentang cinta pasti ada yang pro tentang pendapat gw
dan juga yakin pasti ada yang kontra tentang pendapat gw. ya itu terserah lo yang menilai
gw cuma menyampaikan pendapat gw.thanks for reading this articles

Netral adalah sebuah kelompok musik yang dibentuk pada bulan November tahun 1992. Awal kemunculan videoklip di stasiun TV saat itu (MTV Indonesia yang pada saat itu masih menjadi bagian dari Antv) dari lagu di album pertama, "Wa...lah", Kelompok musik ini disebut-sebut mengusung aliran Rock alternatif.

Saat terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :

Namun saat ini posisi Drummer dan Gitaris telah diganti oleh Eno Gitara Ryanto (Eno) dan Christopher Bollemeyer (Coki). Hanya Bagus yang tersisa sebagai personil awal yang terus berlanjut hingga kini. Saat ini Netral telah beralih label ke Kancut Records, sebuah label independen, yang dibentuk oleh Bagus dan Eno sendiri.



Sejarah Berdirinya.

Pada awalnya, Netral memainkan musik dari kelompok musik luar negeri seperti Nirvana, Sex Pistols, Sonic Youth, The Cure, dan lain-lain. Mereka juga tampil dalam acara-acara di sekolah-sekolah maupun universitas-universitas di Jabotabek. Penampilan serta atraksi mereka dipanggung membuat mereka dikagumi anak-anak remaja. Termasuk juga remaja asing yang bersekolah di Jakarta Internasional School (JIS), yang kemudian membuat band ini kerap kali diundang untuk menjadi pengisi acara rutin sekolah tersebut bernama Black Hole.

Banyaknya pementasan yang dilakukan membuat Netral semakin dewasa dalam penampilan. Sehingga mereka mulai memikirkan untuk membuat album sendiri. Pada tahun 1994, Netral mendapatkan produser untuk album perdananya. Dibawah naungan PT. Indosemar Sakti, Netral berhasil menjual lebih dari 80.000 unit kaset dan Compact Disc dari album perdana ini.

Hal ini membuat promotor-promotor Indonesia dan media asing tertarik untuk mementaskan Netral. Tercatat sebanyak lebih dari 50 pementasan dalam 1 tahun di seluruh Indonesia.

Sejak saat itu berita tentang Netral sering memenuhi halaman diberbagai media, baik cetak maupun elektronik.

Netral disebut oleh pers Indonesia dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan SMA Negeri 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati nurani mereka sendiri. Sesuai dengan definisi musik yang kita kenal.

Musik adalah suatu bahasa yang universal yang dapat dimengerti oleh semua orang, dimana musik menyuarakan isi hati sang pemusik yang memang ingin mengeluarkan dan membagikan apa yang mereka rasakan kepada semua orang. Begitulah tekad personil awal band yang mengusung punk ini adalah Bagus Dhanar Dhana bas/vokal, Gabriel Bimo Sulaksono drum, dan Ricy Dayandani alias Miten gitar.

Berita tentang Netral juga banyak terdengar di media Elektronik dan juga di media cetak remaja. Hampir semua majalah remaja di Indonesia pernah memuat ulasan tentang band Netral, bahkan majalah sekelas Gatra memuat tentang band ini satu halaman penuh. Album kedua Netral berjudul Tidak Enak dirilis pada tanggal 30 Juli 1996 dan koferensi pers di Jazz Rock Café Jakarta dihadiri hampir seluruh rekan pers di Jakarta dan rekan pers dari daerah lainnya.

Album kedua Netral berjudul TIDAK ENAK, memang berkesan tidak enak, tetapi bila diamati ada keseriusan dan kepedulian dalam musik Netral sehingga menimbulkan suatu daya tarik bagi yang mendengarnya. Dengan lagu Bobo, boring day , dan desaku album kedua ini tidak kalah angka penjualannya dengan album pertama.

Band ini semakin dikenal banyak orang sehingga ketika band asing seperti Foo Fighters, Sonic Youth, dan Beastie Boys hadir di Indonesia pada acara Jakarta Pop Alternatif Music Festival, Netral diminta untuk menjadi pendamping band mereka. Tercatat lebih dari 50.000 orang menyaksikan pementasan Netral. Tidak hanya sukses di pementasan, namun sukses Netral juga diikuti dengan masuknya Netral dalam nominasi BASF AWARD untuk kategori pendatang baru terbaik dari group Rock terbaik. Kepribadian sederhana dan apa adanya yang dimiliki oleh Netral membuat band ini banyak disukai oleh siapapun, baik pers, promotor, produser, maupun Fans.

Daya tarik group band ini mulai berkembang seiring dengan berkembangnya era Globalisasi. Dimana suatu masyarakat tidak statis terhadap suatu pengaruh, tetapi mulai membuka diri untuk mengambil apa yang cocok dan baik buat dirinya.

Pada tanggal 16 januari 1998, Netral mengeluarkan album ketiga dengan judul “ Album Minggu Ini “ dan berlangsung menggelar tour ke-24 kota di Sumatera dan Jawa. Dengan klip video “ Pucat Pedih Serang “ buatan Rizal Mantovani, membuat penjualan album ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu pertama. Angka ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu lain yang sangat disukai pasar seperti lagu Kau, Selamat Datang, dan Dukun Kebo Ijo. Berbeda dengan album-album sebelumnya, album ini lebih mudah didengar, dengan harapan mampu menyerap pasar yang lebih luas.

Pada bulan Juli 1998, Bimo menyatakan ingin keluar karena mau mencoba warna musik baru. Walaupun berat hati namun akhirnya Netral harus melepas Bimo. Masa-masa tanpa Bimo harus dilewati dengan Additional Drummer untuk mengisi jadwal pementasan.

Atas desakkan produser, Netral harus segera mencari Drummer tetap untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Bimo, maka setelah mempertimbangkan banyak hal, diputuskan untuk mengajak Eno sebagai Drummer tetap Netral. Maka terhitung sejak 26 Maret 1999, Eno menerima tawaran Netral dan resmi menggantikan Bimo.

Bersama Eno, akhirnya Netral dapat merilis album keempatnya yang berjudul “ PATEN “ pada tanggal 9 Juni 1999. Dengan didukung Additional Musician seperti Dhani Ahmad dan Deasy Fitri, hits Netral yang berjudul “ Nurani “ dipercaya dapat menaikkan angka penjualan album diatas 150.000 unit. Apalagi di album ini masih ada materi-materi seperti Babi, ’98, Pecah Belah, Yang Enerjik, mudah dipahami dan dapat mewakili suara-suara anak muda yang selama ini kurang didengar. Sound Guitar yang unik dan pukulan Drum Eno yang dinamis menjadikan album ini lebih matang dari album-album sebelumnya.

Pada Tahun 2001, dengan 2 orang personil aja netral merilis album ke V dengan judul “Oke Deh” dengan hits singlenya Bertarung. Album ini berisikan lagu-lagu terbaru karya Eno dan Bagus serta dibantu oleh beberapa additional gitar.

Tahun 2003, Netral mendapat satu personil baru untuk posisi gitar yaitu Coki, setelah melalui audisi yang panjang dan beberapa kali ikut sebagai additional gitar di beberapa konser musik bersama netral, maka akhirnya, coki resmi menjadi anggota netral. Di tahun yang sama, netral merilis album terbaru bertitel “Kancut” dengan single pertamanya yang berjudul - I Love You. Album ini cukup sukses dan merebut perhatian anak-anak muda karena materi album ini cukup fresh, dan unik namun memiliki ciri khas netral yang kental.

Pada akhir tahun 2003 , Netral mengeluarkan klip keduanya berjudul – Namanya Juga Netral. Lagu yang sedikit berbau bossas ini disertai lirik yang lucu dan tetap diakhiri dengan beat ala Netral yang kencang dan powerful, menjadikan lagu ini menjadi sesuatu yang baru dan unik bagi pasar musik Indonesia.

Tanggal 7 Februari 2005, netral merilis album ke VII, dengan materi 7 lagu dan hanya dicetak 7000 keping CD saja, netral bermaksud agar album ini menjadi persembahan yang special bagi para pecinta musik netral. Karena album ini hanya dicetak terbatas. Dengan menjadi produser album sendiri dengan nama “Kancut Record” , Netral merilis album “Hitam” , dengan single pertamanya – Haru Biru. Album ini disertai bonus DVD berisi film tentang pembuatan album ini. Maka menjadikan album ini sesuatu yang special dan mungkin baru pertama di Indonesia.

Netral adalah sebuah kelompok musik yang dibentuk pada bulan November tahun 1992. Awal kemunculan videoklip di stasiun TV saat itu (MTV Indonesia yang pada saat itu masih menjadi bagian dari Antv) dari lagu di album pertama, "Wa...lah", Kelompok musik ini disebut-sebut mengusung aliran Rock alternatif.

Saat terbentuk, Netral hanya terdiri dari tiga personil, yaitu :

Namun saat ini posisi Drummer dan Gitaris telah diganti oleh Eno Gitara Ryanto (Eno) dan Christopher Bollemeyer (Coki). Hanya Bagus yang tersisa sebagai personil awal yang terus berlanjut hingga kini. Saat ini Netral telah beralih label ke Kancut Records, sebuah label independen, yang dibentuk oleh Bagus dan Eno sendiri.

Daftar isi